Majalengka โ€“ Sebuah peristiwa memilukan terjadi pada Sabtu malam, 1 November 2025, ketika rombongan peziarah asal Kecamatan Ligung dan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, terlibat kecelakaan di jalan raya Malangbongโ€“Wado, tepatnya di Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.

Kronologi Singkat

Kendaraan yang digunakan rombongan peziarah adalah sebuah mikrobus Elf berplat โ€œEโ€‘7566โ€‘KCโ€, yang mengangkut 19 penumpang. Saat kejadian, kondisi cuaca dilaporkan sedang hujan dan jalan dalam keadaan menurun, di zona yang dikenal sebagai โ€œTanjakan Caeโ€.

Akibat kecelakaan tersebut, tiga peziarah meninggal dunia, yakni Esih, Mulya, dan M Tasa (berasal dari Desa Majasari dan Desa Sukawera, Kecamatan Ligung). Sementara itu, 16 penumpang lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Respons Pemerintah Daerah

Eman Suherman, Bupati Majalengka, menyampaikan belasungkawa secara terbuka dalam apel pagi di lingkungan Setda Majalengka, Senin, 3 November 2025. Ia mengajak warga untuk menundukkan kepala sejenak dan mengirimkan doa bagi korban dan keluarga yang ditinggalkan.

Bupati Eman juga menegaskan bahwa musibah ini menjadi peringatan penting bagi seluruh masyarakat agar senantiasa mengutamakan keselamatan dalam berlalu lintas, terutama saat melakukan perjalanan jauh atau dalam kondisi cuaca buruk.

Dampak dan Implikasi

Peristiwa ini menyoroti risiko perjalanan rombongan peziarah, yang sering menempuh rute menantang, malam hari, dan dalam cuaca kurang bersahabat. Lokasi kecelakaan, di tanjakan menurun dengan lintasan curam dan kondisi hujan, menunjukkan pentingnya pengamanan ekstra dalam mobilitas rombongan besar.

Bagi masyarakat Majalengka, musibah ini memunculkan rasa duka mendalam sekaligus pengingat kolektif bahwa tanggung jawab keselamatan adalah milik bersama.

Ajakan Keselamatan

Bupati Eman menekankan, โ€œKeselamatan adalah tanggung jawab bersama.โ€ Ia mengajak semua pihakโ€”baik pemerintah, penyelenggara perjalanan rombongan, maupun masyarakatโ€”untuk berdisiplin dalam penggunaan kendaraan, memperhatikan kondisi jalan dan cuaca, serta memastikan kendaraan dalam kondisi layak jalan dan pengemudi cukup istirahat.

Penutup

Kecelakaan rombongan peziarah ini menjadi kejadian yang menyayat hati di Kabupaten Majalengka. Dengan tiga nyawa yang hilang dan puluhan lainnya terluka, tragedi di Tanjakan Cae bukan hanya statistik kecelakaan lalu lintas, tetapi peringatan nyata bahwa setiap perjalanan, terutama ke luar daerah dan malam hari, menyimpan risiko yang harus diantisipasi.

Pemerintah daerah Majalengka, melalui Bupati Eman, telah menunjukkan empati dan mengajak semua pihak untuk mengambil pelajaran dari peristiwa ini.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *