Majalengka, Jawa Barat โ€” Warga Kabupaten Majalengka masih diselimuti duka dan amarah setelah ditemukannya jasad seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun di toilet sebuah masjid di Desa Sadasari, Kecamatan Argapura.
Setelah dilakukan penyelidikan intensif, polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku berinisial G (24), yang kini terungkap memiliki perilaku menyimpang dan motif kelam di balik aksinya.


Kronologi Tragis: Dari Bujukan hingga Aksi Keji

Peristiwa memilukan ini terjadi pada Sabtu sore, 18 Oktober 2025. Korban yang saat itu sedang bermain sepeda di sekitar masjid didatangi oleh pelaku. Berdasarkan keterangan polisi, pelaku sempat membujuk korban dengan iming-iming uang sebesar Rp700 ribu agar mau diajak masuk ke toilet masjid.

Namun saat korban menolak, pelaku justru naik pitam. Ia mendorong kepala korban hingga terbentur tembok, lalu mencekik korban sampai tak bernyawa.
Pelaku kemudian melarikan diri, meninggalkan jasad korban di lokasi kejadian.

Kerja cepat aparat Polres Majalengka akhirnya membuahkan hasil. Kurang dari dua hari pascakejadian, pelaku berhasil diamankan tanpa perlawanan.


Polisi: Ada Dugaan Perilaku Menyimpang

Kapolres Majalengka AKBP Willy Andrian mengungkapkan, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pelaku memiliki indikasi perilaku seksual menyimpang.
โ€œHasil autopsi menemukan luka di kepala dan memar di bagian leher korban. Kami juga masih menunggu hasil pemeriksaan forensik lanjutan untuk memastikan apakah ada unsur kekerasan seksual,โ€ jelasnya kepada wartawan.

Kasus ini menjadi perhatian serius masyarakat, karena pelaku diduga memiliki gangguan perilaku yang bisa mengarah pada tindak kekerasan seksual.


Dijerat Pasal Berat, Pelaku Terancam Penjara Seumur Hidup

Polisi menjerat G dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan serta Pasal 80 ayat (3) jo Pasal 76C UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Dengan pasal tersebut, pelaku terancam hukuman maksimal penjara seumur hidup.

Selain itu, polisi juga berencana melakukan pemeriksaan psikologis terhadap pelaku untuk memastikan kondisi kejiwaannya. โ€œKami akan memastikan bahwa proses hukum berjalan tuntas dan transparan,โ€ tegas Kapolres.


Warga Majalengka Berduka dan Waspada

Kematian tragis anak berusia 11 tahun ini membuat masyarakat Majalengka berduka sekaligus waspada. Banyak warga berharap kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak agar lebih menjaga anak-anak dari potensi kejahatan di lingkungan sekitar.

Beberapa tokoh masyarakat juga menyerukan pentingnya pengawasan orang tua dan edukasi sejak dini tentang bahaya berinteraksi dengan orang asing, bahkan di tempat yang dianggap aman seperti masjid.


Peringatan Bagi Orang Tua dan Masyarakat

Polres Majalengka mengimbau agar masyarakat tidak menyebarkan informasi yang belum pasti di media sosial terkait kasus ini. Langkah tersebut penting agar tidak menimbulkan keresahan dan tidak mengganggu proses penyidikan.

Pihak kepolisian juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih peduli terhadap keamanan anak-anak, terutama di tempat umum.
โ€œJangan biarkan anak bermain sendirian di luar rumah tanpa pengawasan,โ€ pesan salah satu penyidik yang menangani kasus ini.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *